Minggu, 20 Januari 2013

Contoh Pembuatan Laporan Study Tour


LAPORAN PERJALANAN
STUDY TOUR SMK CORDOVA
JAKARTA

Disusun Oleh  :
Nama          :   Arian Siswanto
Kelas           :  XI MM 2


YAYASAN AL – ZAHRA HAJAIN
SMK CORDOVA KAJEN MARGOYOSO PATI
TAHUN PELAJAAN 2012 / 2013
Jl. Polgarut Selatan Margoyoso Pati 59154 Telp. 0295 4150339




HALAMAN PENGESAHAN

Laporan perjalanan study wisata pada            :
Tanggal           :  27 / 28 November 2012
Tempat            :  TVRI Pusat Jakarta
Di sahkan pada           :
            Hari                 :
            Tanggal           :



Mengetahui :  ,

KAPROG Multimedia SMK Cordova                               WAKA HUBIN SMK Cordova


(Moh. Abbad,S.Kom M.Par M.Si)                                                   (Riyanto,M.Pd)


Kepala SMK Cordova


( H.M. Sudiyono, S.Pd, M.Pd )




i




MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :
1.      Mencari ilmu dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
2.      Kemauan dan keingintahuan adalah salah satu tujuan.
3.      Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
4.      Sahabat adalah patner yang selalu setia mendukung untuk selalu memotivasi.
5.      Keberhasilan bukan datang sendirinya, melainkan kita harus mencari dan berusaha untuk mencapainnya.
6.      Cita-cita dan harapan untuk menuju kesuksesan.
7.      Tidak ada kata “GAGAL” selagi kita masih ingin berusaha tanpa ada rasa putus asa.
8.      Kesopanan dan kedisiplinan adalah kunci yang baik bagi kebaikan produktifitas kerja.
9.      Jadilah orang bijak yang mengambil keputusan yang baik.
10.  Jadikanlah ilmu yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

PERSEMBAHAN :
1.      Bapak H.M Sudiyono,S.pd M.pd, selaku kepala SMK CORDOVA  yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan study tour ini.
2.      Bapak Moh.Abbad,S.kom M.Par M.Si, selaku Kaprog Multimedia
3.      Bapak Riyanto,M.pd, selaku WAKA HUBIN SMK CORDOVA
4.      Bapak Noor Widarto, ST, selaku pembimbing dalam kegiatan study tour.
5.      Bapak/Ibu Guru yang ikut serta membantu dalam kegiatan study tour ini.
6.      Kepada Bapak dan ibu yang telah mendo’akan penulis di setiap kegiatannya.
7.      Serta teman-teman yang telah memotivasi dan mendukung penulis dalam segala hal.










ii




KATA PENGANTAR
Dengan ini penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat meyelesaikan laporan study tour Jakarta dengan baik.
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum mengikuti Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) yang diampu oleh KAPROG Multimedia.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dan berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Akhirnya, cukup sekian yang dapat penulis sampaikan dan atas semua batuannya saya ucapan banyak terimakasih. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik . Amin.



                                                                                                                       

Pati, 07 Januari 2012


                                                                                                                                    Penyusun










iii


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
B.     Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1
C.     Ruang Lingkup Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
TVRI PUSAT JAKARTA ................................................................................................. 2
A.    Sejarah .......................................................................................................................... 2
a)      Latar Belakang ....................................................................................................... 2
b)      Pembangunan Stasiun Produksi Keliling ............................................................... 2
c)      TVRI pada Era Orde Baru ..................................................................................... 3
d)     TVRI pada Era Reformasi ..................................................................................... 4
e)      TVRI pada Dewasa Ini ...........................................................................................6
B.     Progama 2 ..................................................................................................................... 7
C.     Stasiun  ......................................................................................................................... 7
D.    Visi Misi TVRI ............................................................................................................. 8
E.     Nilai Dasar, Posisi TVRI, dan Muatan Sosial    ........................................................... 9
BAB III WISATA
A.    Taman Mini Indonesia Indah ...................................................................................... 10
b) Sarana Rekreasi ............................................................................................................... 10
c) Manajemen ...................................................................................................................... 11
B.     Makam Sunan Gunung Jati ......................................................................................... 11
iv
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................................................. 13
B.     Saran ............................................................................................................................ 13
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA























iv



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Study tour merupakan salah satu proses pembelajaran bagi siswa dengan mengamati objeknya langsung. Dalam kurikulum sekarang study tour adalah satu metode belajar di luar kelas yang saat ini dianjurkan untuk menambah wawasan para siswa sekolah, khususnya siswa SMK dan siswa SMA/MA pada umumnya.
Penyusun laporan ini melakukan dan mengadakan pengamatan observasi terhadap objek yaitu TVRI Pusat Jakarta, dengan tujuan yaitu ingin mengetahui secara langsung proses suatu produk multimedia dan menambah wawasan penyusun tentang dunia industri khususnya di bidang keahlian multimedia.

B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari study tour ini adalah:
  1. Membekali siswa tentang gambaran dunia industri secara langsung dan proses produksi dalam lembaga pendidikan.
b.       Meningkatkan kreativitas dan produktifitas siswa di bidang Multimedia melalui pengujian teori yang diperoleh di bangku sekolah dan penerapannya di dunia industri.
c.        Agar para siswa memiliki pemahaman tentang pelaksanaan produksi dan pemahaman dalam proses pembelajaran, melalui industri sekolah atau universitas terkait.

C.    Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan laporan study tour ini adalah:
a.       Penyusun ingin mengetahui secara langsung tentang proses pembuatan produk multimedia  dalam sebuah industri.
b.      Penyusun berharap dapat melihat proses-proses tertentu dalam sebuah industri.

1





BAB II
PEMBAHASAN

A.    TVRI PUSAT JAKARTA

A.    Sejarah
a)      Latar belakang
  • Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.
  • Pada tanggal 25 Juli1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
  • Pada 23 Oktober1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
  1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
  2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
  3. Mempersiapkan software (program dan tenaga).
  • Pada tanggal 17 Agustus1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
  • Pada tanggal 20 Oktober1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
  • Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Balikpapan.
b)     Pembangunan Stasiun Produksi Keliling
Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari:                                                                                                2
1.      SPK Jayapura
2.      SPK Ambon
3.      SPK Kupang
4.      SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya)
5.      SPK Semarang
6.      SPK Bandung
7.      SPK Banjarmasin
8.      SPK Pontianak
9.      SPK Banda Aceh
10.  SPK Jambi
11.  SPK Padang
12.  SPK Lampung
c)      TVRI pada Era Orde Baru
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.                                                                     
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.                                   3
d)     TVRI pada Era Reformasi
Bulan Juni2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.
Bulan Oktober2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk urusan organisasi dan Departemen Keuangan RI untuk urusan keuangan.
Tanggal 17 April2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kementerian Negara BUMN.
Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah:
1.      TVRI Stasiun DKI Jakarta
2.      TVRI Stasiun Nangroe Aceh Darussalam
3.      TVRI Stasiun Sumatera Utara
4.      TVRI Stasiun Sumatera Selatan
5.      TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten
4
6.      TVRI Stasiun Jawa Tengah
7.      TVRI Stasiun Jogyakarta                                                                                                  
8.      TVRI Stasiun Jawa Timur
9.      TVRI Stasiun Bali
10.  TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
11.  TVRI Stasiun Kalimantan Timur
12.  TVRI Stasiun Sumatera Barat
13.  TVRI Stasiun Jambi
14.  TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau
15.  TVRI Stasiun Kalimantan Barat
16.  TVRI Stasiun Kalimantan Selatan
17.  TVRI Stasiun Kalimantan Tengah
18.  TVRI Stasiun Papua
19.  TVRI Stasiun Bengkulu
20.  TVRI Stasiun Lampung
21.  TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara
22.  TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur
23.  TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat
24.  TVRI Stasiun Gorontalo
25.  TVRI Stasiun Sulawesi Utara
26.  TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
27.  TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.
TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.
         5
e)      TVRI dewasa ini
Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.
Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.
Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.
Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI yang tersedia.
Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.
Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas.
Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia.

                                                                                                                                                6
Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus2006), TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.
B.     Programa 2
TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai mengudara pada April 1989 dengan acara tunggal siaran berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, di bawah tanggung jawab bagian Pemberitaan. Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS). Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 16.00 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.
Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama di bidang manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Di bidang isi siaran akan lebih ditekankan kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta.
C.     Stasiun
Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.
Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah:
  • Sumatera:
o    TVRI Aceh (Banda Aceh)
o    TVRI Jambi (Jambi)
o    TVRI Sumatera Barat (Padang)
o    TVRI Sumatera Selatan (Palembang)
o    TVRI Riau (Pekanbaru)
o    TVRI Lampung (Bandar Lampung)
7
  • Jawa:
o    TVRI Jawa Barat (Bandung)
o    TVRI Jawa Tengah (Semarang)
o    TVRI Jawa Timur (Surabaya)
o    TVRI Yogyakarta (Yogyakarta)
  • Bali dan Nusatenggara:
o    TVRI Bali (Denpasar)
o    TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)
  • Kalimantan:
o    TVRI Kalimantan Timur (Balikpapan)
o    TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
o    TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)
  • Sulawesi:
o    TVRI Sulawesi Utara (Manado)
o    TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)
  • Maluku dan Papua:
o    TVRI Maluku (Ambon)
o    TVRI Papua (Jayapura)
Motto TVRI pada awalnya adalah Menjalin Persatuan dan Kesatuan, dan pada tahun 2001, mottonya berubah menjadi Makin Dekat di Hati.
D.    Visi Misi TVRI
o   Visi TVRI
Terwujudnya TVRI sebagai  media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa memperkuat kesatuan nasional.
o   Misi TVRI
Misi yang di gunakan TVRI adalah:
1.      Mengemabangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media control sosial yang dinamis.
2.      Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.
3.      Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
4.      Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan Negara Indonesia di dunia Internasional.
8
E.     Nilai Dasar, Posisi TVRI, dan Muatan Sosial
a.       Nilai dasar TVRI
TVRI sebagai stasiun televise milik Negara mempunyai nilai dasar TVRI, yaitu:
1.      Pengawal kepentingan publik.
2.      Independen, tidak bergantung dan tidak di pengaruhi oleh pihak lain.
3.      Netral, tidak memihak kepentingan salah satu yang berbeda pendapat.
4.      Tidak komersil, tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih menguntamakan pelayananan kepada masyarakat.
b.      Posisi TVRI
TVRI sebagai rumah bangsa indonesia. Rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengekspresikan dirinya dalam konteks wawasan nusantara dan jati diri bangsa Indonesia. Rumah bangsa di artikan sebagau rumah yang beratapkan geotasioner Indonesia, berdindingkan batas-batas wilayah negara Indonesia, berlantaikan kebhinekaan dalam keikaan, serta bertiang kesatuan.
c.       Muatan TVRI
TVRI mempunyai muatan siaran, yaitu:
1.      Isi siaran TVRI berorientasi pada pendidikan, kebudayaan dan kebangsaan.
2.      TVRI mendukung nilai-nilai publik, struktur sosial masyarakat demokratis, serta hak asasi manusia.
3.      TVRI berperan sebagai kekuatan dalam mencitrakan keunggulan dan kekayaan Negara  dan bangsa Indonesia.
4.      TVRI berperan sebagai referensi bagi public dalam antisipasi perubahan yang sangat cepat serta menjadi faktor perekat sosial dan integrasi individu, kelompok dan masyarakat.








                                                                                                                             9



BAB III
WISATA
Dalam bab ke-3 ini, penyusun akan menceritakan beberapa pengalaman setelah mengunjungi 2 tempat wisata, yaitu Taman Mini Indonesia Indah dan Makam Sunan Gunung Jati.
A.    Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Taman Mini Indonesia Indah adalah sebuah tempat rekreasi yang terletak di daerah Jakarta Timur, Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah memiliki luas area sekitar 250 ha (1.0 km2). Taman Mini Indonesia Indah merupakan ringkasan dan gambaran dari kebudayaan Indonesia. Di tempat rekreasi ini kita bisa menambah pengetahuan tentang berbagai macam kebudayaan Indonesia, seperti rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia, pakaian adat, senjata tradisional, dan alat musik tradisional. Dan di Taman Mini Indonesia Indah terdapat sebuah danau yang di tengahnya terdapat miniatur kepulauan Indonesia. Jika ingin mengelilingi kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang sangat luas, pengunjung bisa menggunakan fasilitas yang harganya terjangkau seperti menyewa sepeda, sepeda motor, atau bahkan naik kereta mini yang akan  membawa pengunjung untuk keliling Taman Mini. Selain itu, jika ingin melihat keindahan tempat rekreasi ini, pengunjung bisa memilih untuk naik kereta gantung. Dari sini, pengunjung akan terpana dan kagum melihat indahnya berbagai macam kebudayaan Indonesia yang terkumpul menjadi satu di tempat rekreasi ini.
a)      Sarana Rekreasi
            Selain mengenalkan kebudayaan Indonesia, di Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat sarana rekreasi, seperti :

a.       Taman Burung
b.      Istana Anak-anak Indonesia
c.       Kereta gantung
d.      Perahu Angsa Arsipel Indonesia
e.       Taman Among Putro
f.       Taman Ria Atmaja
g.      Taman Renang Ambar Tirta
i.        Taman Anggrek
j.        Aquarium Air Tawar
k.      Museum Prangko
    10
l.        Anjungan Ruamah adat se-Indonesia, dst.

b)     Manajemen
> PEMBINA                          :   - Soehardjo
                                                    - Bambang Trihatmodjo
                                                    - Dr. Rusmono
> Ketua Umum                      :   - Hj. Siti Hardijanti Indra Rukmana
   Ketua                                      - Sigit Harjojudanto
> Sekretaris                            :   - Tubagus Sulaeman
> Bendahara                          :   -  Drs. Tri Widodo
    Wakil Bendahara                   -  Sri Moempoeni
> Ketua Pengawas                :   - Indra Rukmana
                                                    - Issantoso
Badan Pengawas Taman Mini
> Ketua                                  :   - Dr. A. J. Bambang Susanto
   Anggota                                   - Prof. Dr. Amir Santoso, Ph.D
                                                     - Drs. Rizal Basri
                                                     - Ir. Suherman
Manajemen Taman Mini
> Direktur Utama                 :   - Sugiono
> Direktur Umum                  :   - Bambang Parikesit SH, MM
>Direktur Operasional          :   -  Ade F. Meyliala




B.     Makam Sunan Gunung Jati
Wisata yang kedua yang penyusun kunjungi adalah wisata religi yaitu dengan mengunjungi salah satu dari makam walisongo. Makam yang penyusun kunjungi adalah makam Sunan Gunung jati.
                                                                                                                                               11
Sunan Gunung Jati adalah salah satu diantara sembilan orang penyebar agama Islam terkenal di Pulau Jawa yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Bila ditarik garis keturunannya maka silsilah sebelum Sunan Gunung Jati akan sampai kepada Nabi Muhammad SAW melalui cucu Nabi yang bernama Imam Husain. Pada masa kejayaannya Sunan Gunung Jati juga dikenal sebagai Pemimpin rakyat karena beliau pernah menjadi raja di Kasultanan Cirebon, bahkan sebagai sultan pertama Kasultanan Cirebon yang dulunya bernama Keraton Pakung wati.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati memiliki lahan seluas lima hektare, terletak di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Jaraknya kira-kira 3 km sebelah utara Cirebon.  Selain tempat utama untuk peziarah, komplek sini juga dilengkapi tempat pedagang kaki lima, alun-alun, lapangan parkir, dan fasilitas umum lain.














                                                                                                                                                12


BAB IV
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
TVRI merupakan stasiun TV pertama di Indonesia yang terikat dengan Negara dan Undang-Undang, dan memberikan informasi dari pemerintah ke masyarakat maupun sebaliknya, juga mengapresiasikan keinginan masyarakat.TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta.
  1. SARAN
    Laporan ini memberikan informasi tentang gambaran dunia pertelevisian, agar kita mampu ikut serta memajukan siaran-siaran maupun acara yang di tampilkan di televisi dan semoga skita dapat membantu menginformasikan berita maupun hiburan kepada masyarakat.
















13
LAMPIRAN

TVRI


Taman Mini Indonesia Indah ( TMII )


Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

 (gambar)
DAFTAR PUSTAKA

Ø  Kunjungan dan Pengamatan langsung dari obyek tempat yang dibahas.
Ø  Buku monitor TVRI edisi khusus No. 43
Ø  www.tamanmini.com