LAPORAN PERJALANAN
STUDY TOUR SMK CORDOVA
JAKARTA
Disusun
Oleh :
Nama : Arian Siswanto
Kelas : XI MM 2
YAYASAN
AL – ZAHRA HAJAIN
SMK
CORDOVA KAJEN MARGOYOSO
PATI
TAHUN PELAJAAN 2012 / 2013
Jl. Polgarut Selatan Margoyoso
Pati 59154 Telp. 0295 4150339
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan perjalanan study wisata pada :
Tanggal : 27 /
28
November 2012
Tempat : TVRI Pusat Jakarta
Di sahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui : ,
KAPROG
Multimedia SMK Cordova WAKA HUBIN SMK
Cordova
(Moh. Abbad,S.Kom M.Par
M.Si) (Riyanto,M.Pd)
Kepala SMK Cordova
( H.M. Sudiyono, S.Pd, M.Pd )
i
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
1.
Mencari ilmu dengan
ikhlas dan sungguh-sungguh.
2.
Kemauan dan
keingintahuan adalah salah satu tujuan.
3.
Kegagalan adalah awal
dari keberhasilan.
4.
Sahabat adalah patner
yang selalu setia mendukung untuk selalu memotivasi.
5.
Keberhasilan bukan
datang sendirinya, melainkan kita harus mencari dan berusaha untuk mencapainnya.
6.
Cita-cita dan harapan
untuk menuju kesuksesan.
7.
Tidak ada kata “GAGAL”
selagi kita masih ingin berusaha tanpa ada rasa putus asa.
8.
Kesopanan dan
kedisiplinan adalah kunci yang baik bagi kebaikan produktifitas kerja.
9.
Jadilah orang bijak
yang mengambil keputusan yang baik.
10.
Jadikanlah ilmu yang
berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
PERSEMBAHAN :
1.
Bapak H.M Sudiyono,S.pd
M.pd, selaku kepala SMK CORDOVA yang selalu
memberikan motivasi kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan study tour ini.
2.
Bapak Moh.Abbad,S.kom
M.Par M.Si, selaku Kaprog Multimedia
3.
Bapak Riyanto,M.pd,
selaku WAKA HUBIN SMK CORDOVA
4.
Bapak Noor Widarto, ST,
selaku pembimbing dalam kegiatan study tour.
5.
Bapak/Ibu Guru yang
ikut serta membantu dalam kegiatan study tour ini.
6.
Kepada Bapak dan ibu
yang telah mendo’akan penulis di setiap kegiatannya.
7.
Serta teman-teman yang
telah memotivasi dan mendukung penulis dalam segala hal.
ii
KATA
PENGANTAR
Dengan
ini penulis mengucapkan
puji syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat meyelesaikan laporan
study tour Jakarta dengan baik.
Tujuan
dari laporan ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum
mengikuti Praktek Kerja
Industri ( PRAKERIN ) yang diampu oleh KAPROG Multimedia.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dan berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Akhirnya, cukup sekian yang dapat penulis sampaikan
dan atas semua batuannya saya ucapan banyak terimakasih. Semoga Allah SWT
memberikan balasan yang lebih baik . Amin.
Pati, 07 Januari
2012
Penyusun
iii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
....................................................................................................
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................................
ii
KATA
PENGANTAR
................................................................................................................
iii
DAFTAR
ISI ................................................................................................................................
iv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
.....................................................................................................
1
B. Tujuan
Penulisan
................................................................................................................
1
C. Ruang
Lingkup Penulisan
...................................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN
TVRI PUSAT JAKARTA
.................................................................................................
2
A. Sejarah
..........................................................................................................................
2
a) Latar
Belakang
.......................................................................................................
2
b) Pembangunan
Stasiun Produksi Keliling
............................................................... 2
c) TVRI
pada Era Orde Baru .....................................................................................
3
d) TVRI
pada Era Reformasi .....................................................................................
4
e) TVRI
pada Dewasa Ini
...........................................................................................6
B.
Progama 2
.....................................................................................................................
7
C.
Stasiun .........................................................................................................................
7
D.
Visi Misi TVRI .............................................................................................................
8
E.
Nilai Dasar, Posisi
TVRI, dan Muatan Sosial ...........................................................
9
BAB III WISATA
A. Taman
Mini Indonesia Indah
......................................................................................
10
b)
Sarana Rekreasi ...............................................................................................................
10
c)
Manajemen ......................................................................................................................
11
B. Makam
Sunan Gunung Jati .........................................................................................
11
iv
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
..................................................................................................................
13
B. Saran
............................................................................................................................
13
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Study
tour merupakan salah satu proses pembelajaran bagi siswa dengan mengamati
objeknya langsung. Dalam kurikulum sekarang study tour adalah satu metode
belajar di luar kelas yang saat ini dianjurkan untuk menambah wawasan para
siswa sekolah, khususnya siswa SMK dan siswa SMA/MA pada umumnya.
Penyusun
laporan ini melakukan dan mengadakan pengamatan observasi terhadap objek yaitu TVRI
Pusat Jakarta, dengan tujuan yaitu ingin mengetahui secara langsung proses
suatu produk multimedia dan menambah wawasan penyusun tentang dunia industri
khususnya di bidang keahlian multimedia.
B.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari study tour
ini adalah:
- Membekali siswa tentang gambaran dunia industri secara langsung dan proses produksi
dalam lembaga pendidikan.
b.
Meningkatkan kreativitas dan produktifitas
siswa di bidang Multimedia melalui pengujian teori yang diperoleh di bangku
sekolah dan penerapannya di dunia
industri.
c.
Agar para siswa memiliki pemahaman
tentang pelaksanaan produksi dan pemahaman dalam proses pembelajaran, melalui
industri sekolah atau universitas terkait.
C. Ruang
Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan laporan study tour ini adalah:
a.
Penyusun ingin mengetahui secara
langsung tentang proses pembuatan produk multimedia dalam sebuah industri.
b.
Penyusun
berharap dapat melihat proses-proses tertentu dalam sebuah industri.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
TVRI
PUSAT JAKARTA
A. Sejarah
a) Latar
belakang
- Pada tahun 1961,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa
televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games
IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.
- Pada tanggal 25 Juli1961,
Menteri Penerangan
mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia
Persiapan Televisi (P2T).
- Pada 23 Oktober1961,
Presiden Soekarno yang sedang
berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi
untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya
tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
- Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI
sekarang).
- Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw
dengan tower 80 meter.
- Mempersiapkan software (program dan tenaga).
- Pada tanggal 17 Agustus1962,
TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
XVII dari halaman Istana Merdeka
Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24
Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran
langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
- Pada tanggal 20 Oktober1963,
dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan
Pimpinan Umum Presiden RI.
- Pada tahun 1964
mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI
Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan,
Surabaya, Makassar,
Manado, Denpasar,
dan Balikpapan.
b)
Pembangunan Stasiun
Produksi Keliling
Mulai
tahun 1977,
secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun
Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden
TVRI di daerah, yang terdiri dari: 2
1.
SPK Jayapura
2.
SPK Ambon
3.
SPK Kupang
5.
SPK Semarang
6.
SPK Bandung
7.
SPK Banjarmasin
8.
SPK Pontianak
9.
SPK Banda Aceh
10. SPK
Jambi
11. SPK
Padang
12. SPK
Lampung
c) TVRI pada Era Orde Baru
Tahun 1974,
TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen
Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada
Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat
komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang
kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan
two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama
tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis
besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk
membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman,
adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia
mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan
Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran
dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan
cepat, tepat dan baik.
Semua
pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan
kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media
(media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975,
dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status
ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat
Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen
perkantoran/birokrasi. 3
d) TVRI pada Era Reformasi
Bulan Juni2000,
diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status
TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di
bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.
Bulan Oktober2001,
diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan
TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN
untuk urusan organisasi dan Departemen Keuangan RI
untuk urusan keuangan.
Tanggal 17 April2002,
diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi
Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kementerian Negara BUMN.
Selanjutnya
melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran,
TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum
yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik
adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral,
mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005
menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan
dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya
bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan
penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Televisi
Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan
satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia
dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI
memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan
transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ke 27 TVRI
Stasiun Daerah tersebut adalah:
1.
TVRI Stasiun DKI
Jakarta
2.
TVRI Stasiun Nangroe Aceh Darussalam
3.
TVRI Stasiun Sumatera Utara
4.
TVRI Stasiun Sumatera Selatan
5.
TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten
4
6.
TVRI Stasiun Jawa Tengah
7.
TVRI Stasiun Jogyakarta
8.
TVRI Stasiun Jawa Timur
9.
TVRI Stasiun Bali
10.
TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
11.
TVRI Stasiun Kalimantan Timur
12.
TVRI Stasiun Sumatera Barat
13.
TVRI Stasiun Jambi
14.
TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau
15.
TVRI Stasiun Kalimantan Barat
16.
TVRI Stasiun Kalimantan Selatan
17.
TVRI Stasiun Kalimantan Tengah
18.
TVRI Stasiun Papua
19.
TVRI Stasiun Bengkulu
20.
TVRI Stasiun Lampung
21.
TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara
22.
TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur
23.
TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat
24.
TVRI Stasiun Gorontalo
25.
TVRI Stasiun Sulawesi Utara
26.
TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
27.
TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
Karyawan TVRI
pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri atas 5.085 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar
di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan
Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
TVRI bersiaran
dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah
selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei
2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta,
Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa
Timur.
TVRI Pusat
Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB
hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan
entertain.
5
e) TVRI
dewasa ini
Dengan perubahan
status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang-undang
nomor 32 tahun 2002
tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu
Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk
PERSERO atau PT.
Melalui PERSERO
ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan
baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan
dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi,
pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan
dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang
memiliki nilai jual.
Khusus mengenai
karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber
daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu
karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai
dengan keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.
Melalui
restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di
atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau
dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI yang tersedia.
Dalam bentuk
PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri
dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama
dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN
serta meningkatkan profesionalisme karyawan.
Dengan adanya
masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria
yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan
sasaran khalayak yang jelas.
Bertepatan
dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI
mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah,
yang tersebar di seluruh Indonesia.
6
Sebagai stasiun
televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan
mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus2006),
TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.
B. Programa
2
TVRI juga
memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai
mengudara pada April 1989 dengan acara tunggal siaran berita bahasa Inggris
dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, di bawah
tanggung jawab bagian Pemberitaan. Pada
perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service
(ENS). Programa 2 TVRI kini mengudara mulai
pukul 16.00 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.
Sekarang ini
tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama di bidang
manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan
adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Di bidang isi siaran akan
lebih ditekankan kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran
untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta.
C. Stasiun
Stasiun Pusat
TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di
Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah
pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay
TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah)
pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga direlay oleh
stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.
Berikut adalah
daftar TVRI Stasiun Daerah:
- Sumatera:
7
- Jawa:
- Bali dan Nusatenggara:
- Kalimantan:
- Sulawesi:
- Maluku dan Papua:
Motto TVRI pada
awalnya adalah Menjalin Persatuan dan Kesatuan, dan pada tahun 2001,
mottonya berubah menjadi Makin Dekat di Hati.
D. Visi Misi TVRI
o Visi
TVRI
Terwujudnya
TVRI sebagai media pilihan bangsa
Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa memperkuat kesatuan
nasional.
o Misi
TVRI
Misi yang di gunakan TVRI adalah:
1. Mengemabangkan TVRI menjadi media
perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media control
sosial yang dinamis.
2. Mengembangkan TVRI menjadi pusat
layanan informasi dan edukasi yang utama.
3. Memberdayakan TVRI menjadi pusat
pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan
potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
4. Memberdayakan TVRI menjadi media
untuk membangun citra bangsa dan Negara Indonesia di dunia Internasional.
8
E. Nilai Dasar, Posisi TVRI, dan Muatan
Sosial
a. Nilai dasar TVRI
TVRI
sebagai stasiun televise milik Negara mempunyai nilai dasar TVRI, yaitu:
1. Pengawal kepentingan publik.
2. Independen, tidak bergantung dan
tidak di pengaruhi oleh pihak lain.
3. Netral, tidak memihak kepentingan
salah satu yang berbeda pendapat.
4. Tidak komersil, tidak semata-mata
mencari keuntungan, tetapi lebih menguntamakan pelayananan kepada masyarakat.
b. Posisi TVRI
TVRI
sebagai rumah bangsa indonesia. Rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk
mengekspresikan dirinya dalam konteks wawasan nusantara dan jati diri bangsa
Indonesia. Rumah bangsa di artikan sebagau rumah yang beratapkan geotasioner
Indonesia, berdindingkan batas-batas wilayah negara Indonesia, berlantaikan
kebhinekaan dalam keikaan, serta bertiang kesatuan.
c.
Muatan
TVRI
TVRI mempunyai muatan
siaran, yaitu:
1.
Isi
siaran TVRI berorientasi pada pendidikan, kebudayaan dan kebangsaan.
2.
TVRI
mendukung nilai-nilai publik, struktur sosial masyarakat demokratis, serta hak
asasi manusia.
3.
TVRI
berperan sebagai kekuatan dalam mencitrakan keunggulan dan kekayaan Negara dan bangsa Indonesia.
4.
TVRI
berperan sebagai referensi bagi public dalam antisipasi perubahan yang sangat
cepat serta menjadi faktor perekat sosial dan integrasi individu, kelompok dan
masyarakat.
9
BAB III
WISATA
Dalam bab ke-3
ini, penyusun akan menceritakan beberapa pengalaman setelah mengunjungi 2
tempat wisata, yaitu Taman Mini Indonesia Indah dan Makam Sunan Gunung Jati.
A.
Taman
Mini Indonesia Indah (TMII)
Taman Mini
Indonesia Indah adalah sebuah tempat rekreasi yang terletak di daerah Jakarta
Timur, Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah memiliki luas area sekitar 250 ha
(1.0 km2). Taman Mini Indonesia Indah merupakan ringkasan dan
gambaran dari kebudayaan Indonesia. Di tempat rekreasi ini kita bisa menambah
pengetahuan tentang berbagai macam kebudayaan Indonesia, seperti rumah adat
dari berbagai daerah di Indonesia, pakaian adat, senjata tradisional, dan alat
musik tradisional. Dan di Taman Mini Indonesia Indah terdapat sebuah danau yang
di tengahnya terdapat miniatur kepulauan Indonesia. Jika ingin mengelilingi
kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang sangat luas, pengunjung bisa
menggunakan fasilitas yang harganya terjangkau seperti menyewa sepeda, sepeda
motor, atau bahkan naik kereta mini yang akan
membawa pengunjung untuk keliling Taman Mini. Selain itu, jika ingin
melihat keindahan tempat rekreasi ini, pengunjung bisa memilih untuk naik
kereta gantung. Dari sini, pengunjung akan terpana dan kagum melihat indahnya
berbagai macam kebudayaan Indonesia yang terkumpul menjadi satu di tempat
rekreasi ini.
a)
Sarana
Rekreasi
Selain
mengenalkan kebudayaan Indonesia, di Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat sarana rekreasi, seperti :
a. Taman
Burung
b. Istana
Anak-anak Indonesia
d. Perahu
Angsa Arsipel Indonesia
e. Taman
Among Putro
f. Taman
Ria Atmaja
g. Taman
Renang Ambar Tirta
i.
Taman Anggrek
j.
Aquarium Air Tawar
k. Museum
Prangko
10
l.
Anjungan Ruamah adat
se-Indonesia, dst.
b)
Manajemen
>
PEMBINA
:
- Soehardjo
- Bambang Trihatmodjo
- Dr. Rusmono
> Ketua
Umum
:
- Hj. Siti Hardijanti Indra Rukmana
Ketua
- Sigit Harjojudanto
>
Sekretaris
:
- Tubagus Sulaeman
>
Bendahara :
- Drs. Tri Widodo
Wakil
Bendahara
- Sri Moempoeni
> Ketua
Pengawas : -
Indra Rukmana
- Issantoso
Badan
Pengawas Taman Mini
> Ketua :
- Dr. A. J. Bambang Susanto
Anggota
- Prof. Dr. Amir Santoso,
Ph.D
- Drs. Rizal Basri
- Ir. Suherman
Manajemen
Taman Mini
> Direktur
Utama : -
Sugiono
> Direktur
Umum :
- Bambang Parikesit SH, MM
>Direktur
Operasional :
- Ade F. Meyliala
B.
Makam
Sunan Gunung Jati
Wisata
yang kedua yang penyusun kunjungi adalah wisata religi yaitu dengan mengunjungi
salah satu dari makam walisongo. Makam yang penyusun kunjungi adalah
makam Sunan Gunung jati.
11
Sunan Gunung Jati adalah salah satu diantara sembilan orang penyebar agama
Islam terkenal di Pulau Jawa yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Bila ditarik garis keturunannya maka silsilah sebelum Sunan Gunung Jati akan sampai kepada Nabi Muhammad SAW melalui cucu Nabi yang bernama Imam Husain.
Pada masa kejayaannya Sunan Gunung Jati juga dikenal sebagai Pemimpin rakyat karena beliau pernah menjadi raja di Kasultanan
Cirebon, bahkan sebagai
sultan pertama Kasultanan
Cirebon yang dulunya bernama Keraton Pakung wati.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati memiliki lahan seluas lima hektare, terletak di Desa Astana,
Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Jaraknya kira-kira 3 km sebelah utara Cirebon. Selain tempat utama untuk peziarah, komplek sini juga dilengkapi tempat pedagang kaki lima, alun-alun,
lapangan parkir, dan fasilitas umum lain.
12
BAB IV
PENUTUP
- KESIMPULAN
TVRI merupakan
stasiun TV pertama di Indonesia yang terikat dengan Negara dan Undang-Undang,
dan memberikan informasi dari pemerintah ke masyarakat maupun sebaliknya, juga
mengapresiasikan keinginan masyarakat.TVRI mulai mengadakan siaran percobaan
dengan acara HUT Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia XVII dari
halaman Istana Merdeka Jakarta.
- SARAN
Laporan
ini memberikan informasi tentang gambaran dunia pertelevisian, agar kita mampu
ikut serta memajukan siaran-siaran maupun acara yang di tampilkan di televisi
dan semoga skita dapat membantu menginformasikan berita maupun hiburan kepada
masyarakat.
13
LAMPIRAN
TVRI
Taman
Mini Indonesia Indah ( TMII )
Makam
Sunan Gunung Jati Cirebon
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Kunjungan
dan Pengamatan langsung dari obyek tempat yang dibahas.
Ø Buku
monitor TVRI edisi khusus No. 43
Ø www.tamanmini.com