BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Teknologi komputer sangat
diperlukan dalam membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan dewasa ini. Tahun
demi tahun orang mulai menggunakan komputer yang saat ini dikenal dengan Personal
Computer (PC). Asal mulanya Personal Computer digunakan
oleh masing-masing orang dan berdiri sendiri (stand alone).
Komputer-komputer tersebut tidak terhubung satu sama lainnya. Namun orang
kemudian berpikir bahwa pengolahan data yang bersifat stand alone tersebut di
rasa sangat lambat dan tidak efisien. Untuk PC stand alone, program
aplikasi harus dimuat ke masing-masing PC, dan prosesnya harus berpindah-pindah
PC. Untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalisir waktu yang dibutuhkan
maka diciptakan suatu jaringan yang saat ini dikenal dengan nama jaringan
komputer.
Jaringan ini disusun
berdasarkan beberapa metode yang dikenal dengan topologi jaringan. Diantaranya
ada yang dikenal dengan star network atau jaringan bintang dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk mengetahui lebih dalam
lagi, dalam paper akan dijelaskan mengenai jenis-jenis topologi jaringan,
kekurangan-kekurangannya beserta cara penangannya.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di
atas, paper ini bertujuan untuk mengetahui tentang jenis-jenis topologi
jaringan beserta kekurangan dan kelebihannya.
1.3 Lingkup
Masalah
Masalah jenis-jenis topologi
jaringan dipandang relatif luas. Dalam tulisan paper ini hanya lebih menekankan
pada topologi fisik dan logik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Topologi Jaringan
Topologi menggambarkan struktur
dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Dalam definisi
topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical
topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi
logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses
oleh host.
2.2 Jenis-Jenis
Topologi Jaringan
2.2.1 Topologi
Fisik
Topologi ini menjelaskan
hubungan perkabelan dan lokasi node atau workstation.
Berikut adalah pembagian dari topologi fisik.
2.2.1.1 Topologi
Bus (Bus Topology)
Topologi ini menggunakan satu segment (
panjang kabel ) backbone, yaitu yang menyambungkan semua host
secara langsung. Apabila komunikasinya dua arah di sepanjang ring, maka jarak
maksimum antara dua simpul pada ring dengan n simpul adalah n/2. Topologi ini
cocok untuk jumlah prosesor yang relatif sedikit dengan komunikasi data
minimal.
Gambar 2.1 Gambar
Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung
jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat
digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel
yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat
mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini
termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap
simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung.
Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah
satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya.
Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana
salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server,
yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data
dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus
sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang
sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme
jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka
akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan. Keunggulan topologi Bus
adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan
dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari
topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Topologi linear bus merupakan
topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur.
Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan
satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit
untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau
tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
(network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering
digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang
kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
dengan client atau node).
Berikut adalah ciri-ciri dari
topologi bus :
1.
Teknologi lama, dihubungkan
dengan satu kabel dalam satu baris.
2.
Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan
terminal/komputer.
3.
Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar
komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer.
4.
Kabel “cut” dan
digunakan konektor BNC tipe T.
5.
Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor.
6.
Jika kabel putus maka komputer
lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain.
7.
Susah melakukan pelacakan
masalah.
8. Discontinue
Support.
Beberapa keunggulan topologi Bus,
sebagai berikut:
- Penggunaan
kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.
- Pengembangan
menjadi mudah.
Beberapa kelemahan topologi Bus,
sebagai berikut:
- Jaringan
akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
- Membutuhkan
Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh
(jika menggunakan kabel coaxial).
- Bila
terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi
lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada
pengontrol User.
- Deteksi
kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali
mencari kesalahan tersebut.
2.2.1.2 Topologi Ring (Ring
Topology)
Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah
dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran).
Gambar 2.2 Gambar
Topologi Ring
Topologi cincin juga
merupakan topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua
titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi
cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan.
Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum
jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Berikut adalah ciri-ciri dari
topologi cincin :
1. Teknologi
IBM yang biasa dipasangkan dengan mesin IBM AS/400.
2.
Standar IEEE 802.5.
3.
Membentuk “cincin”.
4.
Setiap segmen di hubungkan dengan
“hub central” MSAU = Multistation Access Unit.
5.
Konektor AUI : Attachment User
Interface.
6.
Teknologi token pasing untuk
mengirimkan paket data dalam ring.
7.
Jika komputer satu down maka
data masih bias mengalir.
8.
Discontinue Support.
Beberapa keunggulan topologi Ring,
sebagai berikut:
- Hemat
kabel.
- Untuk
membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan
dengan topologi Star.
Beberapa Kelemahan topologi Ring,
sebagai berikut:
- Sangat
peka terhadap kesalahan jaringan.
- Sukar
untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi
kaku.
- Biaya
pemasangan lebih besar.
2.2.1.3 Topologi
Star (Star Topology)
Menghubungkan semua kabel pada host ke
satu titik utama. Titik ini biasanya menggunakan Hub atau Switch. Topologi
bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.
Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Gambar 2.3 Gambar
Topologi Star
Beberapa keunggula topologi Star, sebagai
berikut:
- Fleksibel
dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah
ada sebelumnya.
- Bila salah
satu kabel koneksi User putus, maka hanya
komputer User yang bersangkutan saja
yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang
lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).
Beberapa Kelemahan topologi Star,
sebagai berikut:
- Boros
dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar
dan luas.
- Bila
pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.
Berikut adalah ciri-ciri dari
topologi star :
a.
Topologi yang banyak digunakan
sampai saat ini
b.
Perangkat dihubungkan ke sebuah
terminal (hub/switch)
c.
Teknologi Ethernet IEEE 802.3
d.
Disebut 10Base T
e.
Konektor RJ 45
f.
Jika salah satu komputer down
tidak mempengaruhi yang lain & pelacakan kesalahan sangat cepat
g.
Akses ke komputer lain lebih
cepat & mudah untuk di upgrade
h.
Jaraknya hanya 100 meter
i.
Mudah upgrade
2.2.1.4 Topologi
Extended Star (Extended Star Topology)
Merupakan perkembangan dari
topologi star. Memiliki beberapa titik yang terhubung ke satu titik
utama.
Gambar 2.4 Gambar
Topologi Extended Star
2.2.1.5 Topologi
Hirarki (Hierarchical Topology)
Dibuat mirip dengan topologi extended
star. Sistem dihubungkan ke komputer yang mengendalikan trafik pada
topologi.
Gambar 2.5 Gambar
Topologi Hirarki
2.2.1.6 Topologi
Mesh (Mesh Topology)
Topologi Mesh adalah suatu
topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute
atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.
Komponen utama yang digunakan dalam topologi mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC)
dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi
persilangan) yang beragam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini
menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran ini harus
disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral
dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang
terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral
yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal
dalam pengoperasiannya.
Gambar 2.6 Gambar
Topologi Mesh
Berikut
adalah ciri-ciri dari topologi mesh :
1.
Konsep Internet
2.
Tidak ada client server,
semuanya bisa bertindak sebagai client server
3.
Peer to peer
4.
Bentuk mesh yang paling
sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung
dengan keempat tetangganya.
5.
Diameter komunikasi sebuah mesh
yang sederhana adalah 2 (n-1)
6.
Koneksi wraparraound pada
bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).
7.
Topologi mesh ini cocok untuk
hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
Beberapa keunggulan topologi Mesh,
sebagai berikut:
- Topologi Mesh
memiliki tingkat Redundancy yang tinggi,
sehingga jika terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node
(Station) dapat mencari Link yang
lainnya.
Beberapa kelemahan topologi Mesh,
sebagai berikut:
- Membutuhkan
biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap Node
harus dipasang LAN Card sebanyak n-1
(n=Jumlah Node).
- Jaringan
ini tidak praktis.
2.2.2 Topologi
Logik
Topologi ini menjelaskan aliran message/data
dari satu user ke user lainnya dalam jaringan. Berikut adalah pembagian dari
topologi logik.
2.2.2.1 Topologi
Broadcast
Secara sederhana dapat
digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain
pada media jaringan secara bersamaan.
2.2.2.2 Topologi
Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui
media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar
pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan
data hanya jika host tersebut memiliki token.
Dengan token ini, collision dapat dicegah.
Protokol Token di kembangkan
oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode aksesnya melalui lewatnya sebuah
token dalam sebuah lingkaran seperti Cincin . Dalam lingkaran token,
komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah
Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah
jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya, jika
pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin
ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin
ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara
masing-masing komputer.
2.3 Faktor
– Faktor yang Perlu Mendapat Pertimbangan untuk Pemilihan Topologi
Berikut adalah beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topologi yang akan digunakan untuk
jaringan komputer :
1. Biaya
Sistem
apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
2. Kecepatan
Sampai
sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
3. Lingkungan
Misalnya
listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis
perangkat keras yang digunakan.
4. Ukuran
Sampai
seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau
sejumlah server khusus.
5. Konektivitas
Apakah
pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan
dari berbagai lokasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Topologi jaringan adalah, hal
yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan
yaitu node,link dan station.
Dalam definisi topologi terbagi
menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology)
yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical
topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Dalam perbandingan antara semua
topologi yang sudah dijelaskan sebelumnya, topologi yang paling baik digunakan
yaitu topologi star karena jika salah satu komputer down tidak
mempengaruhi yang lain & pelacakan kesalahan sangat cepat dan akses ke
komputer lain lebih cepat & mudah untuk di upgrade
3.2 Saran
dan Kritik
Dalam paper ini penulis
menyarankan agar pembaca dapat mengerti mengenai topologi jaringan dan
pembagian-pembagiannya.
Penulis menyadari bahwa paper
ditulis ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan yang
positif agar dapat mengoreksi kesalahan yang ada dalam paper ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar