Jumat, 21 Februari 2014

Topologi Jaringan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teknologi komputer sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan dewasa ini. Tahun demi tahun orang mulai menggunakan komputer yang saat ini dikenal dengan Personal Computer (PC). Asal mulanya Personal Computer digunakan oleh masing-masing orang dan berdiri sendiri (stand alone). Komputer-komputer tersebut tidak terhubung satu sama lainnya. Namun orang kemudian berpikir bahwa pengolahan data yang bersifat stand alone tersebut di rasa sangat lambat dan tidak efisien. Untuk PC stand alone, program aplikasi harus dimuat ke masing-masing PC, dan prosesnya harus berpindah-pindah PC. Untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalisir waktu yang dibutuhkan maka diciptakan suatu jaringan yang saat ini dikenal dengan nama jaringan komputer.
Jaringan ini disusun berdasarkan beberapa metode yang dikenal dengan topologi jaringan. Diantaranya ada yang dikenal dengan star network atau jaringan bintang dan masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk mengetahui lebih dalam lagi, dalam paper akan dijelaskan mengenai jenis-jenis topologi jaringan, kekurangan-kekurangannya beserta cara penangannya.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, paper ini bertujuan untuk mengetahui tentang jenis-jenis topologi jaringan beserta kekurangan dan kelebihannya.

1.3 Lingkup Masalah
Masalah jenis-jenis topologi jaringan dipandang relatif luas. Dalam tulisan paper ini hanya lebih menekankan pada topologi fisik dan logik.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Topologi Jaringan
Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.

2.2 Jenis-Jenis Topologi Jaringan
2.2.1 Topologi Fisik
Topologi ini menjelaskan hubungan perkabelan dan lokasi node atau workstation. Berikut adalah pembagian dari topologi fisik.
2.2.1.1 Topologi Bus (Bus Topology)
Topologi ini menggunakan satu segment ( panjang kabel ) backbone, yaitu yang menyambungkan semua host secara langsung. Apabila komunikasinya dua arah di sepanjang ring, maka jarak maksimum antara dua simpul pada ring dengan n simpul adalah n/2. Topologi ini cocok untuk jumlah prosesor yang relatif sedikit dengan komunikasi data minimal.

Gambar 2.1 Gambar Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi bus :
1.      Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris.
2.      Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer.
3.      Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer.
4.      Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T.
5.      Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor.
6.      Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain.
7.      Susah melakukan pelacakan masalah.
8. Discontinue Support.
Beberapa keunggulan topologi Bus, sebagai berikut:
  1. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.
  2. Pengembangan menjadi mudah.
Beberapa kelemahan topologi Bus, sebagai berikut:
  1. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
  2. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial).
  3. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.
  4. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.

2.2.1.2 Topologi Ring (Ring Topology)
Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran).

Gambar 2.2 Gambar Topologi Ring

Topologi cincin juga merupakan topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi cincin :
1.      Teknologi IBM yang biasa dipasangkan dengan mesin IBM AS/400.
2.      Standar IEEE 802.5.
3.      Membentuk “cincin”.
4.      Setiap segmen di hubungkan dengan “hub central” MSAU = Multistation Access Unit.
5.      Konektor AUI : Attachment User Interface.
6.      Teknologi token pasing untuk mengirimkan paket data dalam ring.
7.      Jika komputer satu down maka data masih bias mengalir.
8.      Discontinue Support.
Beberapa keunggulan topologi Ring, sebagai berikut:
  1. Hemat kabel.
  2. Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.
Beberapa Kelemahan topologi Ring, sebagai berikut:
  1. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
  2. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
  3. Biaya pemasangan lebih besar.
2.2.1.3 Topologi Star (Star Topology)
Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya menggunakan Hub atau Switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Gambar 2.3 Gambar Topologi Star

Beberapa keunggula topologi Star, sebagai berikut:
  1. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya.
  2. Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer  User yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).
Beberapa Kelemahan topologi Star, sebagai berikut:
  1. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.
  2. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.

Berikut adalah ciri-ciri dari topologi star :
a.       Topologi yang banyak digunakan sampai saat ini
b.      Perangkat dihubungkan ke sebuah terminal (hub/switch)
c.       Teknologi Ethernet IEEE 802.3
d.      Disebut 10Base T
e.       Konektor RJ 45
f.       Jika salah satu komputer down tidak mempengaruhi yang lain & pelacakan kesalahan sangat cepat
g.      Akses ke komputer lain lebih cepat & mudah untuk di upgrade
h.      Jaraknya hanya 100 meter
i.        Mudah upgrade

2.2.1.4 Topologi Extended Star (Extended Star Topology)
Merupakan perkembangan dari topologi star. Memiliki beberapa titik yang terhubung ke satu titik utama.

Gambar 2.4 Gambar Topologi Extended Star

2.2.1.5 Topologi Hirarki (Hierarchical Topology)
Dibuat mirip dengan topologi extended star. Sistem dihubungkan ke komputer yang mengendalikan trafik pada topologi.

Gambar 2.5 Gambar Topologi Hirarki
2.2.1.6 Topologi Mesh (Mesh Topology)
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. Komponen utama yang digunakan dalam topologi mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang beragam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran ini harus disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Gambar 2.6 Gambar Topologi Mesh
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi mesh :
1.      Konsep Internet
2.      Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client server
3.      Peer to peer
4.      Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
5.      Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
6.      Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).
7.      Topologi mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
Beberapa keunggulan topologi Mesh, sebagai berikut:
  1. Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.
Beberapa kelemahan topologi Mesh, sebagai berikut:
  1. Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node).
  2. Jaringan ini tidak praktis.
2.2.2 Topologi Logik
Topologi ini menjelaskan aliran message/data dari satu user ke user lainnya dalam jaringan. Berikut adalah pembagian dari topologi logik.

2.2.2.1 Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan secara bersamaan.

2.2.2.2 Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh hostHost hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini, collision dapat dicegah.
Protokol Token di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti Cincin . Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.

2.3 Faktor – Faktor yang Perlu Mendapat Pertimbangan untuk Pemilihan Topologi
Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topologi yang akan digunakan untuk jaringan komputer :
1. Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
2. Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
3. Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
4. Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
5. Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan yaitu node,link dan station.
Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Dalam perbandingan antara semua topologi yang sudah dijelaskan sebelumnya, topologi yang paling baik digunakan yaitu topologi star karena jika salah satu komputer down tidak mempengaruhi yang lain & pelacakan kesalahan sangat cepat dan akses ke komputer lain lebih cepat & mudah untuk di upgrade

3.2 Saran dan Kritik
Dalam paper ini penulis menyarankan agar pembaca dapat mengerti mengenai topologi jaringan dan pembagian-pembagiannya.
Penulis menyadari bahwa paper ditulis ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan yang positif agar dapat mengoreksi kesalahan yang ada dalam paper ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar